Search This Blog

Perubahan Akibat Interaksi Antaruang

 Interaksi keruangan memiliki beragam jenis pergerakan. Seperti pergerakan orang menuju tempat kerja, migrasi atau perpindahan, perjalanan wisata, memanfaatkan fasilitas umum, transmisi informasi komunikasi dan moda transportasi, pergerakan wilayah pemasaran kegiatan retail, pergadangan, dan distribusi.

Interaksi tersebut akan berdampak pada perubahan. Jadi, pergerakan orang sebagai bentuk interaksi keruangan yang menimbulkan perubahan. Apa saja perubahan akibat interaksi keruangan?


Perubahan Akibat Interkasi Keruangan

Berkembangnya Pusat Pertumbuhan

Pergerakan orang dari berbagai wilayah yang menuju pada satu tempat tertentu menyebabkan pemusatan aktivitas. Aktivitas yang terpusat pada satu tempat ini menimbulkan berbagai kegiatan dan berkembangnya pusat pertumbuhan.

Alih Fungsi Lahan

Timbulnya pusat pertumbuhan yang diakibatkan pemusatan aktivitas tersebut membuat wilayah tersebut menjadi wilayah perkotaan. Karena menjadi pusat aktivitas pergerakan baik orang, barang maupun jasa. Hal ini mengundang semakin banyak aktivitas penduduk diwilayah tersebut. Pergerakan semakin meningkat, sehingga memerlukan banyak lahan untuk aktivitas tersebut. Akhirnya terjadi alih fungsi lahan. Lahan yang tadinya untuk pertanian beralih fungsi untuk non pertanian. Seperti pemukiman, industri, perdagangan, jasa, dan lainnya.

Orientasi Pekerjaan

Dahulu, pekerjaan masyarakat berorientasi pada Sumber Daya Alam. Berkembangnya pusat pertumbuhan, dan berkurangnya lahan serta kebutuhan semakin beragam. Maka pekerjaan masyarakat pun mengalami perubahan. Pekerjaan yang sebelumnya berorientasi pada sumber daya alam, kini berubah menjadi pekerjaan yang lain. Bagi sebagian milineal saat ini, Youtuber menjadi orientasi pekerjaan bagi sebagian mereka akibat dari adanya transmisi informasi. Bahkan ada yang memprediksi anak SD sekarang akan memiliki pekerjaan yang saat ini belum ada.

Berkembangnya Sarana dan Prasarana

Seiring dengan meningkatnya pergerakan aktivitas penduduk, barang, maupun informasi. Semakin meningkat pula kebutuhan akan sarana dan prasarana. Kendaraan dan jalan untuk mempercepat mobilitas atau pergerakan penduduk, maupun barang dan jasa. Fasilitas umum, pusat perdagangan, dan lainnya akan terus bertambah seiring meningkatnya interkasi keruangan.

Sosial dan Budaya

Interaksi keruangan yang terjadi tidak hanya berpengaruh pada sektor dinamika penduduk dan perekonomian saja. Interaksi keruangan yang terjadi akan mempengaruhi perubahan terhadap sosial budaya. Dimana setiap orang memiliki karakter dan budayanya masing-masing. Terlebih jika interkasi keruangan ini terjadi internasional. Bukan tidak mungkin budaya luar yang masuk ke Indonesia akan mempengaruhi masyarakatnya. Misal cara berpakaian sampai pada gaya hidup.

Komposisi Penduduk

Hal yang paling penting akibat dari interaksi keruangan adalah perubahan penduduknya. Terjadinya pemusatan aktivitas di suatu tempat menyebabkan banyaknya pergerakan masyafakat menuju wilayah tersebut. Baik ada yang datang dan pergi, maupun yang menetap diwilayah tersebut. Akibatnya bertambahnya jumlah penduduk wilayah tersebut. Selain itu, masyarakat yang tadinya homogen menjadi sangat heterogen. Berbeda-beda suku, agama, status sosial, usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan lainnya.


Bagaimana sikap kita terhadap perubahan?

Perubahan yang terjadi akibat interkasi keruangan tidak dapat dihindari, tetapi dampak negatif dapat kita cegah. Barangkali menurut kita perubahan yang terjadi adalah sesuatu yang negatif bagi kita, tetapi tidak menurut orang lain. 

Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan utuk menyikapi perubahan yang terjadi akibat interaksi keruangan.

  1. Bijak menggunakan lahan, alih fungsi lahan hendaknya memperhatikan aspek lestari. Menjaga keseimbangan alam.
  2. Memanfaatkan dan menjaga dengan baik fasilitas umum yang tersedia.
  3. Menjaga keberagaman etnik dan budaya bangsa. Hidup rukun dengan sesama.
  4. Membuka diri terhadap perubahan dengan menyaring perubahan yang tidak sesuai dengam budaya bangsa.

Banyak sikap yang harus kita lakukan terhadap perubahan. Namun demikian yang paling penting adalah kita tidak memandang negatif semua perubahan tersebut. Banyak sisi positif perubahan. Ambil perubahan yang positif dan cegah kemungkinan terjadj perubahan negatif.


Reade more >> >

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang

  •  Ruang adalah sebuah tempat pada permukaan bumi yang memengaruhi mahkluk hidup dan benda mati yang berada di dalamnya. Setiap ruang mempunyai karakteristik dan ciri khas tertentu. Bentuk-bentuk antar ruang tersebut akan memengaruhi bagaimana mahkluk hidup dan benda mati saling berinteraksi. 

 Interaksi antar ruang menurut buku Pasti Bisa Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTS Kelas VII (2017: 28) karya Ganesha Operation dikatakan bahwa interaksi antar ruang digunakan sebagai tempat tinggal dan tempat berinteraksi antara individu satu dan individu lainnya, individu dengan kelompok, atau kelompok satu dengan kelompok lainnya. Di dalamnya mereka saling berinteraksi dan saling memengaruhi satu sama lain. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor yang memengaruhi interaksi antar ruang adalah adanya wilayah yang saling melengkapi dari perbedaan potensi sumber daya alam antar wilayah. Hubungan saling memengaruhi inilah yang disebut sebagai interaksi antar ruang.

Bentuk interaksi antar ruang 

  Menurut Sutarjo dalam buku Modul 5 Interaksi antar ruang dan Dampaknya (2020:14) ada berbagai macam bentuk interaksi antar ruang. Bentuk-bentuk tersebut memengaruhi peristiwa terjadinya interaksi antar ruang. Berikut merupakan bentuk-bentuk interaksi antar ruang: 

  • Mobilitas penduduk, Mobilitas penduduk adalah bentuk interaksi antar ruang dalam bentuk pergerakan dan perpindahan manusia dari satu ruang ke ruang lainnya. Contohnya seperti, urbanisasi, imigrasi, transmigrasi, perjalanan ke tempat kerja, perjalanan ke tempat wisata, dan lainnya. 
  • Komunikasi, Komunikasi adalah bentuk interaksi antar ruang melalui perpindahan ide, gagasan, informasi, visi-misi, cita-cita dan sejenisnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya seperti, melihat tayangan berita, melihat tayangan televisi, membaca buku, berselancar di internet, dan lain sebagainya. 
  • Transportasi, Transportasi adalah bentuk interaksi antar ruang melalui perpindahan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Contohnya seperti, pengangkutan barang, perdagangan, dan lainnya. 

Dari bentuk-bentuk interaksi antar ruang tersebut tentu mempunyai dampaknya masing-masing terhadap kehidupan. Dampak-dampak itulah yang sebagian besar akan saling memengaruhi interaksi antar ruang dan mahkluk hidup serta benda mati yang ada di dalamnya. Salah satu contohnya adalah urbanisasi yang diakibatkan oleh bentuk-bentuk interaksi antar ruang yang sudah dijelaskan sebelumnya. Selain itu dampak lainnya seperti berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan, perubahan orientasi mata pencaharian, dan perubahan penggunaan lahan.


Reade more >> >

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perilaku Ikhlas, Sabar , dan Pemaaaf

Di antara akhlak-akhlak mulia yang dianjurkan dalam Islam adalah bersikap ikhlas, sabar, dan pemaaf. Segala tindakan yang dilakukan dengan sikap-sikap mulia tersebut akan mendatangkan berkah dan menuai pahala di sisi Allah SWT. Dinamika kehidupan kadang kala menempatkan seorang muslim dalam kondisi pelik. Karena itu, ia dituntut untuk ikhlas dan tabah dalam keadaan sulit. Jika berhubungan dengan kesalahan orang lain, ia dianjurkan untuk memaafkan, serta tidak memendam dendam dalam lubuk hatinya. Bagaimanapun juga, seorang muslim tidak berharap balasan dan ucapan terima kasih dari orang lain. Namun, harapan tertingginya adalah rida dan ganjaran dari Allah SWT. Hal ini tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW: ”Sesungguhnya Allah SWT tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian,” (H.R. Muslim). Berikut ini penjelasan mengenai ikhlas, sabar, dan memaafkan, serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana dikutip dari uraian "Inspirasi Alquran untuk Kebaikan Hidup" yang diterbitkan Kementerian Agama RI:

Ikhlas dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

 Dalam KBBI, ikhlas diartikan sebagai hati yang jujur dan tulus. Secara istilah, ikhlas berarti kejujuran hamba dalam keyakinan dan perbuatannya hanya mengharapkan rida Allah SWT. Dalil sikap ikhlas ini dirujuk dari Alquran surah An-Nisa ayat 146: "Kecuali orang-orang yang bertobat dan memperbaiki diri dan berpegang teguh pada [agama] Allah dan dengan tulus ikhlas [menjalankan] agama mereka karena Allah. Maka, mereka itu bersama-sama orang-orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan pahala yang besar kepada orang-orang yang beriman,” (QS. An-Nisa [4]: 146). Berdasarkan ayat di atas, terdapat beberapa contoh perilaku ikhlas yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari sebagai berikut:

  •  Seorang muslim mesti berhati-hati dalam berbuat atau berperilaku.
  •  Dalam beribadah, niatnya hanya ditujukan kepada karena Allah SWT, bukan untuk pamer, riya, atau mencari pengakuan orang lain.
  •  Hendaknya mendahulukan sikap saling tolong-menolong sesama muslim karena Allah SWT.
  •  Seorang muslim juga dianjurkan untuk gemar melakukan perbuatan terpuji.
Sabar dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari
  Dalam bahasa Arab, sabar artinya menahan diri dari keluh kesah. Maksudnya, jika seseorang bersabar, ia menahan diri atau membatasi emosinya dari hal-hal tertentu untuk mencapai tujuan yang luhur. Sebagai misal, jika seorang muslim tertimpa musibah, maka secara naluriah, terdapat keinginan untuk berkeluh kesah. Namun, jika ia menahan diri dari sikap tersebut, maka ia dapat dikategorikan telah bersikap sabar. Sikap sabar ini dijanjikan pahala besar oleh Allah SWT berdasarkan firmannya dalam surah Al-Baqarah ayat 153: "Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan [kepada Allah] dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar," (QS. Al-Baqarah [2]: 153). Berdasarkan ayat di atas, terdapat beberapa contoh perilaku sabar yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari sebagai berikut: 
  • Seorang muslim mesti sabar dalam menjalankan perintah Allah SWT, misalnya, ia menyegerakan diri berangkat ke masjid ketika mendengar azan dikumandangkan.
  • Sabar dalam untuk menghindari perilaku maksiat, misalnya tidak mencontek ketika ujian atau menolak perintah dari orang tua. 
  • Sabar dalam menerima dan menghadapi musibah, misalnya berikhtiar untuk berobat ketika sakit, serta tidak berkeluh-kesah.
Memaafkan dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari 
    
   Dalam bahasa Arab, maaf artinya menghapus atau menghilangkan. Maksudnya, dengan memaafkan, seseorang berusaha menghapus, menghilangkan, serta memberi ampun atas kesalahan orang lain. Sikap pemaaf ini merupakan akhlak mulia yang dianjurkan dalam Islam. Dampak positif dari sikap memaafkan adalah lapang dada dan terlepas dari beban emosional negatif, baik bagi pemberi maaf atau yang dimaafkan. Berkah dari sikap memaafkan ini tergambar dalam Alquran surah Ali Imran ayat 134: "[yaitu] orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan [kesalahan] orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan," (QS. Ali Imran [3]: 134). Berdasarkan ayat di atas, terdapat beberapa contoh perilaku memaafkan yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari sebagai berikut: 
  • Seorang muslim hendaknya menghindari perilaku sombong. 
  • Dianjurkan untuk meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuat. 
  • Memaafkan kesalahan orang lain, serta tidak memendam rasa dendam dan benci dalam lubuk hatinya.



Reade more >> >

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perjalanan Ibnu Hajar Al-Asqalani

Para santri di pondok pesantren tentu tak asing dengan nama Ibnu Hajar al-Asqalani. Ulama ini mengarang sejumlah kitab yang senantiasa dijadikan referensi atau dipelajari di pondok pesantren. Kitab yang dikarangnya antara lain Fath al-Bari, Bulugh al-Maram, Tahdzib al-Tahdzib, dan lainnya. Nama lengkapnya adalah Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Kinani Al-Asqalani. Namun, ia lebih dikenal dengan Ibnu Hajar Al-Asqalani. Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai seorang ahli hadits. Karyanya yang berjudul Fath al-Bari (Kemenangan Sang Pencipta) merupakan syarah (penjelas atau komentar) atas kitab sahihnya Imam Bukhari. Oleh banyak ulama, karya Ibnu Hajar al-Asqalani tersebut disepakati sebagai kitab penjelasan yang paling detail yang pernah dibuat. Ibnu Hajar dilahirkan pada tahun 773 Hijriah dan wafat pada tahun 852 Hijriah. Mengenai tempat kelahirannya, ada beberapa pendapat. Ada yang menyebutkan ia dilahirkan di Kota Asqalan, Palestina. Versi lain menyebutkan bahwa ia lahir, besar, dan meninggal dunia di Mesir. Ibnu Hajar digambarkan sebagai sosok yang mempunyai tinggi badan sedang, berkulit putih, muka bercahaya dan berseri-seri, bentuk tubuh indah, lebat jenggotnya, serta pendek kumisnya. Dia juga memiliki pendengaran dan penglihatan yang sangat baik. Giginya tampak kuat dan utuh serta mempunyai fisik yang kekar dan kuat. Di samping itu, ia juga dikenal sangat fasih dalam berbicara, lirih suaranya, cerdas ungkapannya, pandai strateginya, dan pintar dalam bersyair. Dalam buku 60 Biografi Ulama Salaf karya Syekh Ahmad Farid, disebutkan bahwa Ibnu Hajar tumbuh dan besar sebagai anak yatim piatu. Ayahnya meninggal ketika ia berumur empat tahun dan ibunya meninggal dunia ketika ia masih balita. Sepeninggal kedua orang tuanya, ia diasuh oleh kakak tertuanya, Az-Zaki Al-Kharubi. Ketika sang kakak memutuskan berhijrah ke Makkah, Ibnu Hajar turut serta. Saat bermukim di Tanah Suci, Ibnu Hajar dimasukkan ke Al-Maktab (sekolah khusus untuk belajar dan menghafal Alquran). Ia saat itu baru menginjak usia lima tahun. Salah seorang gurunya di Al-Maktab adalah Syamsuddin bin Al-Alaf yang saat itu menjadi gubernur Mesir. Guru lainnya adalah Syamsuddin Al-Athrusy. Akan tetapi, saat menimba ilmu di Al-Maktab, Ibnu Hajar belum berhasil menghafal Alquran. Kemudian, ia belajar oleh seorang fakih (ahli fikih) dan pengajar sejati, yaitu Shadrudin Muhammad bin Muhammad bin Abdurrazaq As-Safthi Al Muqri’. Kepada ulama inilah, Ibnu Hajar dapat mengkhatamkan hafalan Alquran ketika berumur sembilan tahun. Ketika berumur 12 tahun, ia ditunjuk sebagai imam sholat tarawih di Masjidil Haram. Peristiwa tersebut terjadi pada bulan Ramadhan tahun 785 H. Ketika sang kakak pindah ke Mesir pada 786 H, Ibnu Hajar juga turut serta. Di Mesir, Ibnu Hajar benar-benar berusaha belajar. Dia menghafal beberapa kitab, di antaranya kitab al-Hawi karangan Al-Mawardi dan kitab Mukhtasar karangan Ibnu Hajib. Kendati sudah menimba ilmu di banyak tempat, Ibnu Hajar belum merasa puasa dengan ilmu yang telah diperolehnya. Ia kemudian memutuskan berguru kepada Al-Hafizh Al-Iraqi, seorang syekh besar yang terkenal sebagai ahli fikih dari Mazhab Syafii. Selain menguasai fikih, Syekh Al-Hafizh juga menguasai ilmu tafsir, hadits, dan bahasa Arab. Ibnu Hajar menyertai sang guru selama sepuluh tahun. Dalam masa itu, Ibnu Hajar menyelinginya dengan perjalanan ke Syam, Yaman, dan Hijaz. Di bawah bimbingan Syekh Al-Hafizh, Ibnu Hajar berkembang menjadi seorang ulama sejati dan menjadi orang pertama yang diberi izin oleh gurunya untuk mengajarkan hadis. Setelah sang guru wafat, Ibnu Hajar belajar dengan Nuruddin Al-Haitsami dan Imam Muhibbuddin Muhammad bin Yahya bin Al-Wahdawaih. Melihat keseriusan Ibnu Hajar dalam mempelajari hadis, gurunya ini memberi saran kepada Ibnu Hajar agar mempelajari ilmu fikih. Sebab, sang guru yakin bahwa banyak orang akan membutuhkan ilmu itu. Selain itu, sang guru beralasan bahwa ulama di daerah tersebut akan habis sehingga keberadaan Ibnu Hajar amat diperlukan sebagai penerus para ulama setempat. Menjadi qadi Setelah mendapatkan berbagai bidang ilmu pengetahuan, Ibnu Hajar memutuskan untuk kembali ke Mesir dan menetap di sana hingga akhir hayatnya. Selama bermukim di Mesir, ia tercatat pernah menjadi qadi (hakim) selama kurang lebih 21 tahun. Beliau adalah seorang hakim yang menganut Mazhab Syafii. Selain itu, Ibnu Hajar juga menjadi syekh dari para guru hadis dan mengajarkan ilmu fikih di beberapa tempat di negeri Mesir. Ia juga kerap diminta naik mimbar sebagai khatib di Masjid Amru bin Ash dan Masjid Al-Azhar. Ibnu Hajar mengundurkan diri dari jabatannya sebagai seorang qadi begitu terpilih untuk yang keenam kalinya pada tahun 852 H. Tak lama berselang, ia jatuh sakit di rumahnya. Ketika tengah sakit hingga membawanya kepada kematian, Ibnu Hajar berkata, Ya, Allah, bolehlah Engkau tidak memberikanku kesehatan, tetapi janganlah Engkau tidak memberikanku pengampunan.” Pada malam Sabtu, 28 Dzulhijjah, berselang dua jam setelah shalat Isya, orang-orang dan para sahabatnya berkerumun di dekat Ibnu Hajar untuk membacakan surah Yasin. Ketika sampai ayat ke-58, keluarlah roh dari jasadnya. Berita wafatnya sang ulama ini menimbulkan luka mendalam bagi warga. Mereka menganggap, hari itu merupakan hari musibah yang sangat besar.Orang-orang menangisi kepergiannya sampai-sampai orang non-Muslim pun ikut meratapi kematian beliau. Pada hari itu, pasar-pasar ditutup demi menyertai kepergiannya. Para pelayat yang datang pun sampai-sampai tidak dapat dihitung. Semua para pembesar saat itu datang melayat.
Reade more >> >

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SMP kelas VII: Thaharah

Thaharah secara bahasa berarti bersuci atau bersih dan membebaskan diri dari kotoran dan najis. Sementara menurut istilah (syara'), Thaharah berarti menghilangkan hukum hadats untuk menunaikan shalat atau ibadah lainnya yang mensyaratkan untuk bersuci dengan air atau pengganti air, tayammum. Secara umum, Thaharah berarti menghilangkan kotoran dan najis yang dapat mencegah sahnya shalat, baik najis atau kotoran yang menempel di badan maupun pakaian. Menjaga kebersihan dalam sebuah hadits disebut sebagian dari iman. Thaharah juga memiliki kedudukan yang paling utama dalam ibadah. Apabila seseorang sudah memahami dan menjalankan dengan baik, maka ibadahnya akan berjalan dengan lebih baik. Sementara bagi yang belum paham, ibadahnya bisa jadi tidak sah. Kewajiban untuk membersihkan diri ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam surat al-Maidah ayat 6. Dalam surat itu Allah berfirman, "Hai orang-orang yang beriman apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan basuhlah kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia (Allah) hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur." Dalam surat al-Baqarah ayat 222 Allah kembali menegaskan perihal pentingnya mensucikan diri ini. Allah berfirman," Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." Bersuci ini lebih lanjut dibagi menjadi dua, lahiriah (fisik) dan batiniah (hati). Thaharah ma'nawiyah atau thaharah hati, yaitu bersuci dari syirik dan maksiat. Segala perbuatan dosa atau maksiat yang berhubungan dengan hati seperti sombong, angkuh, takabbur, dendam, dan iri harus dihilangkan. Cara menghilangkannya dengan bertauhid dan beramal sholeh. Umat diharap bisa bertaubat, berjanji tidak mengulangi lagi, dan memperbanyak ibadah seperti berdzikir, membaca Alquran, dan shalat malam atau tahajjud. Thaharah lahiriah dinilai tidak akan terlaksana tanpa bersihnya hati seseorang. Dalam surat at-Taubah ayat 28 Allah berfirman, "Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis." Selanjutnya dalam surat al-Maidah ayat 41 Allah juga berkata, "Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan didunia dan diakhirat mereka beroleh siksaan yang besar." Wajib bagi seorang muslim yang berakal untuk mensucikan dirinya dari syirik, penyakit hati, dan keraguan kepada Allah. Thaharah kedua yaitu yang bersifat fisik. Mensucikan diri dari hadats dan anjis adalah bagian dari iman kedua. Allah mensyariatkan thaharah badan ini dengan wudhu dan mandi wajib. Penghilangan najis dan kotoran ini tidak hanya fisik manusia tapi juga yang melekat seperti pakaian hingga tempat ibadah. Dalam surat al-Maidah ayat 6 Allah berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku, dan sapulah (usaplah) kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau salah seorang dari kamu kembali dari tempat buang air (wc/kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu, Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmAt-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur." Mensucikan diri ini dibagi menjadi tiga jenis. Cara pertama menyucikan najis menggunakan air hingga hilang bekas najis itu baik bentuk, warna, maupun rasanya. Cara kedua membersihkan hadas kecil dengan berwudhu. Dan cara terakhir membersihkan hadas besar dengan mandi wajib.
Reade more >> >

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SMP kleas VII: Ali bin Abi Thalib cerdas dan sabar

Ali bin Abi Talib mempunyai nama asli Haydar (singa) bin Abu Talib. beliau adalah seorang pemeluk Islam pertama dan juga keluarga Nabi Muhammad saw. Ali adalah sepupu Nabi Muhammad saw. dan menantunya setelah menikah dengan Fatimah. Ali dilahirkan dari pasangan Fatimah binti Asad dan Abu Talib. Kelahiran Ali banyak memberi hiburan bagi Nabi Muhammad saw. karena beliau tidak punya anak laki-laki. Nabi Muhammad saw. bersama istrinya, Khadijah, mengasuh Ali dan mengangkatnya sebagai anak. Hal ini sekaligus untuk membalas jasa Abu Talib yang telah mengasuh Nabi sejak beliau kecil hingga dewasa. Dengan demikian sejak kecil Ali sudah bersama dengan Nabi Muhammad saw. Pada usia remaja setelah wahyu turun, Ali banyak belajar langsung dari Rasulullah. Beliau selalu dekat Nabi karena menjadi anak angkatnya dan berlanjut menjadi menantunya. Didikan langsung Nabi kepada Ali dalam semua aspek ilmu Islam menggemblengnya menjadi seorang pemuda yang sangat cerdas, berani, dan sabar. Setelah hijrah dan tinggal di Madinah, Ali dinikahkan Nabi dengan putri kesayangannya, Fatimah. Nabi menimbang Ali yang paling tepat dalam banyak hal, seperti nasab keluarga yang serumpun (Bani Hasyim) yang paling dulu mempercayai kenabian Muhammad (setelah Khadijah). Ali bin Abi Talib adalah salah seorang ilmuwan yang sangat cerdas. Rasulullah mengatakan “Anaa madiinatul ‘ilm wa ‘aliyu babuha” (Saya adalah kota ilmu dan Ali adalah pintu gerbangnya). Sebagaimana Khalifah Umar bin Khatab, Ali bin Abi Talib sebagai Khalifah terakhir juga memiliki sifat yang sama, cerdas dan tegas. Proses pergantian Khalifah dari ‘Usman bin ‘Affan ke Ali bin Abi Talib mengalami hambatan. Ada kelompok yang setuju dan yang menentang. Dalam situasi genting seperti ini, Ali bin Abi Talib tampil dengan tegas sehingga dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang timbul. Inilah kepiawaian Khalifah Ali bin Abi Talib.
Reade more >> >

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kelas VII: Utsman bin Affan baik hati dan dermawan

Utsman bin Affan Al-Amawi Al-Quarisi akrab di sapa Abu Abdullah, beliau berasal dari Bani Umayyah. Utsman dikenal sebagai seorang pedagang kain yang kaya raya dan dermawan. Dia terkenal dengan ahli ekonomi dengan jumlah ternak yang dimilikinya melebihi peternak-peternak yang lain. Utsman disebutkan termasuk ke dalam golongan as-Sabiqun al-Awwalin, yaitu orang-orang yang terdahulu masuk Islam dan beriman. Utsman selalu menggunakan kekayaannya di jalan Allah SWT untuk mendapatkan ridha Allah. Dikutip dari buku Pemuda Yang Dicintai Langit karya Dwi Rahayu, Utsman membeli sebuah sumur yang sangat jernih airnya, kemudian sumur itu dia wakafkan untuk kepentingan rakyat umum. Dia juga memperluas Masjid Madinah dan menyumbangkan 1000 ekor unta dan 70 ekor kuda serta 1000 dihram untuk perang Tarbuk. Lalu Utsman memberikan gandum yang diangkut oleh 1000 unta untuk membantu orang miskin di kala musim kering. Di hari Jumat, dia akan memerdekakan seorang budak. Utsman melakukan perjalanan hijrah menuju Habsyah (Abyssinia, Ethiopia) ketika kaum kafir Quraisy melakukan penyiksaan terhadap kaum muslim. Utsman hijrah bersama teman-temannya seperti Abu Khudzaifah, Zubir bin Awwam, Abdurahman bin Auf, dan lain-lain. Dia datang sesuai perintah Rasulullah untuk hijrah ke Madinah. Tanpa berpikir panjang, Utsman meninggalkan harta kekayaannya begitu saja. Semua usaha dagangannya serta rumahnya dia tinggalkan begitu saja untuk memenuhi panggilan Allah SWT. Utsman bin Affan diangkat menjadi khalifah ketiga setelah Umar bin Khattab wafat. Saat itu usia beliau sekitar 70 tahun. Pada masa kepemimpinannya, disebut-sebut masa yang paling makmur dan sejahtera. Hingga konon, rakyat menunaikan ibadah haji berkali-kali. Karena semakin ramainya umat muslim yang pergi haji, Utsman kemudian memperluas Masjid Al-Haram (Makkah) dan Masjid Nabawi (Madinah). Dia yang mencetuskan adanya polisi keamanan untuk rakyat dan membuat tempat khusus untuk mengadili suatu perkara, karena biasanya suatu perkara akan diadili di masjid. Pada masa kepemimpinannya, dia berhasil menguasai Syria dan wilayah Afrika Utara, Mu'awiyah bin Abu Sofyan dan Amr bin Ash diangkat menjadi gubernur untuk kedua wilayah tersebut. Selain itu wilayah-wilayah lain yang berhasil dia kuasai adalah Arjna, Persia, Khurasan dan Nashabur (Iran). Utsman membukukan lembaran-lembaran Alquran (mushaf) yang hingga sekarang dibaca oleh umat muslim seluruh dunia. Dia menjadi seorang khalifah selama 12 tahun, dan wafat saat sedang membaca Alquran di bulan haji tahun 35 Hijiriah. Saat itu usia Utsman sekitar 82 tahun. Beliau dimakamkan di wilayah Madinah
Reade more >> >

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kelas VII: Meneladani Sifat umar bin khattab

Sebagai khalifah kedua khulafaur rasyidin (13-23 H atau 634-644 M), ada banyak keteladanan yang bisa kita contoh dari Umar bin Khattab. Umar bin Khattab dilahirkan di kota Mekkah. Ia berasal dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekkah saat itu. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi, dan ibunya Hantamah binti Hasyim. Umar dikenal sebagai seorang yang istimewa, sebelum masuk Islam dia adalah orang yang sangat disegani dan dihormati penduduk Mekkah dan menjadi penentang utama Islam, tetapi setelah masuk Islam ia menjadi musuh utama para penentang Islam yang ditakuti. Muhammad Farkhan Mujahidin dosen Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta menerangkan, keberanian Umar bin Khattab menantang orang-orang kafir Quraisy ditunjukkan dengan perkataannya yang menggetarkan. "Siapa yang ingin istrinya menjadi janda, anaknya menjadi yatim, maka halangilah saya untuk hijrah." Maka, tak seorang pun yang berani menghalangi Umar melakukan hijrah, Sikap berani dan tegas Umar bin Khattab tidak saja ditunjukkan dalam melakukan perlawanan dan ancaman kepada orang-orang kafir, tetapi juga tindakan tegas dalam memecat Khalid bin Walid sebagai panglima perang yang selalu meraih kemenangan dalam beberapa pertempuran. Dikisahkan di dalam sejarah pertempuran di Yarmuk yang terjadi pada bulan Jumadil Akhir tahun 13 H, merupakan pertempuran terdahsyat yang sangat menentukan nasib wilayah Suriah dan Palestina. Khalid bin Walid sebagai panglima saat itu tiba-tiba dihentikan oleh Umar bin Khattab dan digantikan oleh Abu Ubaidah bin Jarrah. Hal itu dikhawatirkan Umar jika umat Islam terlalu mendewakan Khalid bin Walid yang telah berhasil memimpin pasukannya. Khalid bin Walid dikisahkan sebagai seorang yang kelewat bernafsu di medan tempur dan tidak menimbang nyawa. Itulah salah satu faktor yang menyebabkannya dipecat. Umar berkata kepada Khalid, "Saya memecat Anda bukan karena ragu akan kemampuan Anda, tetapi karena orang-orang telah terpesona oleh Anda, hingga Anda akan didewakan orang." Kultus inilah yang dikhawatirkan Umar bin Khattab, karena akan menganggu keikhlasan Khalid dalam berjihad. Meskipun belakangan diketahui bahwa hal itu diterima dengan lapang dada oleh Khalid bin Walid dengan mengatakan, “Saya berjihad bukan karena Umar, tetapi karena Allah,” sebagaimana dikutip dari buku Sejarah Daulat Khulafaur Rasyidin halaman 144-145 karya Joesoef Sou’yb (1979). Khalid sadar bahwa betapa pun dirinya melakukan sesuatu hingga bersimbah peluh, berkuah keringat, habis tenaga dan terkuras pikiran, jika hal itu dilakukan karena Umar maka tidak akan ada nilainya di hadapan Allah. Kesederhanaan Umar bin Khattab Dalam kehidupan sehari-hari Umar juga menunjukkan kesederhanaan yang jarang ditunjukkan oleh pemimpin zaman sekarang. Perilaku beliau dalam cara berpakaian menunjukkan praktik kesederhanaan hidup yang sulit dibedakan dengan orang-orang lain. Umar memakai pakaian bertambal yang sulit membedakannya secara fisik dengan gaya hidup masyarakat umum yang dipimpinnya. Beliau juga pantang menikmati kelezatan makanan jika rakyatnya belum merasakannya. Pada suatu hari, Umar menerima bingkisan makanan dari pembesarnya di daerah. Kepada utusan itu, Umar menanyakan, "Apa ini?" "Makanan ini biasa dibikin oleh penduduk Azerbaijan," ujar utusan itu. "Dan sengaja dikirim untuk Anda dari 'Atabah ibn Farqad (Gubernur Azerbaijan)." Umar mencicipinya dan rasanya enak sekali. Beliau bertanya lagi kepada utusan tersebut, "Apakah seluruh kaum Muslim di sana menikmati makanan seperti ini?" "Tidak, makanan ini hanya untuk golongan tertentu," jawab utusan itu. Umar menutup kembali wadah makanan itu dengan rapi, kemudian bertanya pada utusan, "Di mana untamu? Bawalah kembali kiriman ini serta sampaikan pesan Umar kepadanya: "Takutlah kepada Allah dan kenyangkanlah kaum Muslim terlebih dahulu dengan makanan yang biasanya kamu makan." Sebagai khalifah, Umar pun dikenal sangat menekankan prinsip kesederhanaan terhadap pejabat bawahannya. Khuzaymah ibn Tsabit berkata, "Jika Umar mengangkat seorang pejabat, ia akan menuliskan untuknya perjanjian dan akan mensyaratkan kepada pejabat itu untuk: tidak mengendarai kuda (yang pada waktu itu menjadi kendaraan mewah); tidak memakan makanan yang berkualitas tinggi; tidak memakai baju yang lembut dan empuk; dan tidak pula menutup rumahnya bagi orang-orang yang membutuhkan dirinya. Jika itu dilakukan, ia telah bebas dari sanksi." Umar bin Khattab juga dikenal sebagai seorang pemimpin yang penuh dedikasi dan tanggung jawab terhadap rakyatnya. Tidak saja kepada mereka yang kaya atau pejabat, tetapi juga kepada yang miskin. Hal ini dibuktikan dengan perhatian dan pengawasannya akan situasi dan kondisi rakyatnya. Pernah suatu ketika beliau melihat seorang ibu yang sedang membohongi anaknya yang kelaparan dengan pura-pura menanak beras, padahal batu yang ada dalam wadah tersebut. Melihat hal tersebut Umar mengambil gandum dan beliau pikul sendiri. Bahkan ketika pengawalnya menawarkan untuk memikulnya, Umar mengatakan, "Apakah kamu akan menjerumuskan aku ke dalam neraka karena telah menelantarkan rakyatku dan membiarkannya kelaparan?" Tindakan dan ucapan ini menjadi bukti tanggung jawab Umar yang benar-benar memahami tugas dan kewajiban pemimpin dan hak-hak rakyat yang harus didahulukan, bukan sebaliknya.
Reade more >> >

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SMP kelas VII: ABU BAKAR AS-SIDDIQ BIJAKSANA DAN TEGAS

Abu Bakar As-Siddiq lahir pada tahun 573 M dari sebuah keluarga terhormat di Mekah dua tahun satu bulan setelah kelahiran Nabi Muhammad saw. Nama aslinya adalah Abdullah ibn Abu Kuhafah. Ia mendapat gelar as-Siddiq setelah masuk Islam. Abu Bakar diberi gelar oleh Rasulullah saw. “as-Siddiq”, artinya yang benar. Mengapa beliau mendapat gelar seperti ini? Ketika itu, Rasulullah saw. melakukan Isra’ Mi’raj, yaitu melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Palestina dan naik ke langit sampai ke Sidratul Muntaha dalam waktu sepertiga malam. Pada peristiwa itu Rasulullah saw. diberi tugas oleh Allah berupa Shalat lima kali sehari semalam. Ketika berita ini disampaikan kepada orang-orang kafir Mekah, serentak orang-orang kafir Mekah tidak mempercayainya, bahkan mereka menganggap bahwa Nabi Muhammad saw. melakukan kebohongan. Akan tetapi, Abu Bakar langsung membenarkan apa yang dikatakan oleh Nabi tersebut. Abu Bakar as-Siddiq termasuk as-Sabiqµn al-awaalun, yaitu orang-orang yang pertama masuk Islam. Ketika ia masuk Islam, seluruh harta dan jiwanya dikorbankan untuk membela agama Islam yang pada saat itu masih belum berkembang. Dengan kegigihan dan keuletannya, beliau setia mendampingi Nabi Muhammad saw. untuk selalu berdakwah mengajarkan ajaran Islam. Abu Bakar as-Siddiq selalu dicaci-maki oleh musuh-musuhnya gara-gara mengikuti agama Islam. Akan tetapi, Abu Bakar tetap saja setia bahkan sampai pada saat Rasulullah saw. mau hijrah, ia tetap setia mendampinginya, meskipun rintangan yang dihadapinya sangat berat. Abu Bakar as-Siddiq sudah memberi contoh yang baik. Ia selalu mengorbankan jiwa dan raganya hanya untuk kejayaan Islam. Ia juga patuh pada ajaran agamanya. Kita yang sudah mengenal Islam sejak kecil, sejak sekolah taman kanak-kanak, sudah diajari tentang Shalat, tentang berbuat baik, tentu sekarang tinggal mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus yakin jika kita dan orang lain berbuat baik, niscaya dunia ini akan aman dan tenteram, tidak akan ada lagi peperangan dan permusuhan. Pada masa Abu Bakar as-Siddiq menjadi Khalifah, program yang terkenal adalah: 1. Memerangi orang-orang yang keluar dari Islam (murtad), 2. Memerangi orang-orang yang enggan membayar zakat, 3. Memerangi orang-orang yang mengaku nabi (nabi palsu). Demikian artikel tentang Riwayat Khalifah Abu Bakar As-Siddiq Bijaksana dan Tegas, semoga berkah dan bermanfaat.
Reade more >> >

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

FB Comments