BERIMAN KEPADA
MALAIKAT-MALAIKAT ALLAH
Memiliki keimanan berarti memiliki nikmat yang paling
tinggi nilainya. Banyak orang dapat mengucapkannya, tetapi tidak semua orang
mampu menghayati ungkapan tersebut. Iman merupakan sesuatu yang paling pokok
dari seluruh aspek kehidupan. Iman yang sempurna memiliki 3 unsur, yaitu
meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan atau bersyahadat, dan
mengamalkan sesuai dengan Al Quran dan hadis. Iman yang terangkum dalam rukun
iman sebagaimana sabda Rasulullah saw.
اَلْاِيْمَانُ
اَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ
اْلاَخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِوَشَرِّهِ (رواه مسلم)
Artinya:
"Iman ialah engkau percaya kepada Allah swt., malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir serta percaya pada takdir
yang baik dan yang buruk. " (HR Muslim).
Apabila mengingkari salah satu rukun iman, maka batallah
keimanan seseorang. Pada bab ini, kita mempelajari dan memahami serta
menghayati rukun iman yang kedua yaitu iman kepada malaikat dengan berpedoman
pada ayat-ayat Al Quran dan hadis.
A. Pengertian Iman kepada Malaikat
Menurut bahasa,
malaikat berarti risalah, misi, atau utusan. Adapun iman kepada malaikat
menurut istilah yaitu percaya atau yakin bahwa malaikat itu makhluk gaib
ciptaan Allah yang senantiasa patuh menjalankan tugas dan tidak pernah durhaka
sedikit pun. Firman Allah swt.
لَ
Artinya:
“Malaikat-malaikatyangtidakpernah mendurhakai Allah swt. terhadap apa yang
telah diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.” (QS At Tahrim: 6).
Para malaikat senantiasa melaksanakan
perintah Allah swt. untuk beribadah. Mereka menunjukkan jalan yang benar dan
mendoakan agar dosa-dosa orang mukmin diampuni serta dilindungi dari berbagai
macam kejahatan.
Menurut pendapatmu, apakah malaikat
merupakan makhluk yang paling sempurna? Jelaskanlah alasannya!
B. Penciptaan Malaikat dan Tugasnya
Allah swt. telah menciptakan malaikat
dari cahaya (nur) sebagaimana Allah telah menciptakan manusia dari tanah dan
jin dari api. Rasulullah saw. bersabda.
خَلَقْتُ الْمَلاَئِكَةَ مِنْ نُوْرٍ وَخَلَقَ
الْجِنِّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَّارٍ وَخَلَقَ اَدَمَ مِمَّاوَصِفَ لَكُمْ (رواه
مسلم)
Artinya:
Malaikat Aku (Allah) ciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api, dan Adam
dari apa yang telah diterangkan pada kamu semua." (HR Muslim).
Berdasarkan hadis qudsi tersebut,
malaikat diciptakan dari cahaya yang karakternya memantulkan cahaya pada hati
manusia dan kedamaian di bumi. Manusia diciptakan dari tanah yang karakternya
tenang, diam, stabil, sedangkan jin diciptakan dari api yang sifatnya selalu
bergerak, bergejolak, dan tidak pernah tenang. Para malaikat mempunyai karakter
patuh hanya pada Allah swt. Mereka melaksanakan tugas mengatur dan menertibkan
alam semesta serta tidak pernah mengeluh. Malaikat senantiasa melaksanakan
perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan kehendak-Nya dan tidak pernah melakukan
perbuatan di luar kehendak Allah swt. memantulkan cahaya clan kedamaian pada
manusia. Firman Allah swt.
Artinya:
“Malaikat itu takut pada Tuhannya yang berkuasa di atas mereka dan
mengerjakan apa saja yang diperintahkan.” (QS An Nahl: 50).
RISALAH
Ruh setiap saat ada pada diri kita, tetapi tidak pernah
kejahatan sebagaimana malaikat yang senantiasa ada di kanan dan kiri kita. Tiap
ucapan dan gerak-gerik di tempat sunyi sekalipun, tidak akan lepas dan catatan
malaikat. Ruh manusia dan malaikat dapat menembus keluar maupun masuk dengan
leluasa, bahkan pada dinding kaca yang rapat atau lebih dari itu.
Para malaikat bukanlah laki-laki, bukan
perempuan, tidak makan, tidak minum, dan tidak tidur sehingga tidak mempunyai
nafsu. Oleh karena itu, malaikat semuanya bersifat baik. Lain halnya dengan
manusia, untuk melaksanakan ibadah dan meninggalkan larangan-Nya harus berjuang
melawan hawa nafsunya. Oleh karena itu, apabila manusia mampu mengalahkan dan
menguasai hawa nafsunya, maka is lebih mulia derajatnya di atas malaikat. Akan
tetapi, apabila tidak mampu, maka derajatnya berada di bawah malaikat. Jadi,
jelas bahwa tidak seluruh manusia lebih mulia dari malaikat.
Malaikat taat tanpa diperintahkan dan
meninggalkan perbuatan maksiat sebelum dilarang. Oleh karena itu, perintah
beribadah hanya ditujukan pada manusia dan jin. Firman Allah swt.
Artinya
: “"Dan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka beribadah
kepadaKu”. ( Q.S. Az Zariyat 56)
Malaikat diciptakan
lebih dulu dari manusia. Allah swt. memberitahukan pada malaikat bahwa Allah
akan menciptakan manusia dan menjadikannya khalifah di muka bumi ini. Adam a.s.
ditugaskan menjadi khalifah sebagai wakil Allah untuk mengatur, memakmurkan,
dan memanfaatkan segala yang ada di bumi. Pada awalnya, malaikat menolaknya
karena mengetahui bahwa penduduk bumi sebelum Adam, yaitu jin telah berbuat
kerusakan. Akan tetapi, akhirnya Malaikat diberitahu bahwa Allah menciptakan
manusia malaikat man tunduk dan sujud kepada Nabi Adam a.s. Firman Allah swt.
Artinya:
"Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat, sujudlah kamu
kepada Adam, maka sujudlah, kecuali iblis. Ia enggan dan takabur dan is
termasuk orangorang kafir."
(QS Al Baqarah: 34).
Sujud malaikat tersebut kepada Adam
adalah sujud sebagai penghormatan semata-mata atau sebagai pengakuan malaikat
terhadap kelebihan dan keistimewaan Adam a.s. Juga sebagai pernyataan tobat
kepada Allah swt. serta pernyataan maaf pada Adam a.s. karena para malaikat
pernah mengatakan bahwa dirinya lebih pantas menjadi khalifah dari pada Adam.
Peristiwa itu menandakan bahwa penciptaan malaikat lebih dahulu daripada
manusia (Adam a.s.).
Malaikat jumlahnya sangat banyak dan
yang tahu hanyalah Allah swt. Kita hanya dapat mengetahui beberapa nama saja.
Adapun tugas malaikat yang tercantum dalam Al Quran dan hadis adalah sebagai
berikut.
1.
Jibril
bertugas menyampaikan wahyu dari Allah kepada nabi dan rasul.
2.
Mikail
bertugas membagi rezeki dari Allah kepada seluruh makhluk.
3.
Israfil
bertugas meniup sangkakala sebagai pertanda datangnya hari kiamat
4.
Izrail
bertugas mencabut nyawa.
5.
Raqib
bertugas mencatat setiap aural (baik dan buruk).
6.
Atid
bertugas mencatat setiap amal (baik dan buruk). Mereka selalu berada di kanan
dan kiri kita.
7.
Munkar
bertugas menanyakan amal manusia di alam kubur.
8.
Nakir
bertugas menanyakan amal manusia di alam kubur.
9.
Malik
bertugas menjaga neraka.
10.
Ridwan
bertugas menjaga surga.
Tugas dari kesepuluh nama
malaikat, buatlah hikmah keimanan terhadap mereka dalam kehidupan pribadimu!
Buatlah dalam bentuk tabel!
C. Fungsi Iman kepada Malaikat
Dengan memahami dalil naqli dan aqlinya,
kita akan memahami pula manfaat beriman pada malaikat dalam kehidupan. Hal
tersebut niscaya akan membuahkan bermacam manfaat yang penting dan tidak
ternilai harganya. Manfaat-manfaat itu antara lain sebagai berikut.
1.
Iman
Kita akan Menjadi Bertambah Kuat
Allah swt. telah
memerintahkan malaikat untuk mengatur peredaran matahari, bulan, bintang,
mengatur jalannya angin, hujan, membagikan rezeki, mencatat aural, mencabut
nyawa, dan lain sebagianya. Semua itu dikerjakan malaikat dengan patuh dan tak
kenal lelah. Dengan demikian, kita akan terhindar dari kepercayaan tentang dewa
yang dianggap berkuasa di balik kekuatan alam ini. Malaikat hanya makhluk Allah
belaka yang tidak boleh disembah. Para malaikat mengatur alam semesta yang
begitu besar atas Allah juga menciptakan malaikat sebagai pengatur perintah
Allah swt. Tentu Zat yang memberi berjalannya alam raya. perintah memiliki
sifat yang Mahabesar dan Mahakuasa. Firman Allah swt.
Artinya:
"Dan kepunyaan Allah tentara langit dan bumi dan Allah Maha perkasa dan
Maha bijaksana." (QS Al Fath: 7).
2.
Selalu
Berhati-hati dalam Setiap Perbuatan, Perkataan, maupun Niat
Baik di tempat ramai
atau sunyi, ada yang melihat atau tidak kita harus senantiasa waspada. Dalam
kehidupan sehari-hari sepanjang hayat, tidak ada satu pun perbuatan atau
perkataan yang lolos dari catatan malaikat. Kita tidak mungkin dapat mengelak
dari hat tersebut. Firman Allah swt.
Artinya:
“Sesungguhnya untukmu semua ada beberapa penjaga. Malaikat yang mulia
sebagai pencatat." (QS Al Infitar: 10-11).
3.
Menambah
Ketaatan Beribadah
Malaikat yang senantiasa taat beribadah,
menggugah hati kita untuk mencontoh ketaatannya kepada Allah swt. Selain itu,
kita akan terhindar dari sifat ujub (sombong) dalam beribadah. Kita menyadari
bahwa ibadah yang kita ikukan belum seberapa jika dibandingkan dengan ibadah
para malaikat. Allah berfirman.
Artinya:
"Sesungguhnya semua malaikat yang ada di sisi Tuhanmu itu tidak
menyombongkan diri dan tidak enngan beribadah kepada-Nya. Mereka memahasucikan
dan bersujud kepada-Nya."
(QS Al Araf 206).
4.
Tidak
Takut Menghadapi Mati
Setiap yang hidup
pasti mengalami kematian. Hanya saja, waktu dan cara kematian itu berbeda-beda.
Firman Allah swt.
Artinya:
"Tiap yang bernyawa pasti akan
merasakan mati." (QS Ali Imran: 185).
Kematian tidak harus menunggu usia tua,
tidak harus didahului sakit, tetapi kematian dapat menjemput setiap saat.
Malaikat Izrail melaksanakan tugas mencabut nyawa tepat atau sesuai dengan
jadwal kematian yang tercantum di Lauhul Mahfuz. Maut tidak dapat diajukan
ataupun diundur walaupun sesaat saja.
5.
Memperteguh
Pendirian dalam Menegakkan Kebenaran
Dengan beriman kepada malaikat, orang
tidak akan ragu-ragu menegakkan keadilan atau kebenaran dan tidak takut pada
atasan, takut dipecat, atau dikecam oleh masyarakat. Malaikat senantiasa
berpihak pada orang-orang yang menegakkan kebenaran.
DISKUSI
Dapatkah
kamu menganalisis fungsi keimanan dalam. kehidupan masyarakat saat ini?
Jelaskanlah!
D. Hikmah Penghayatan terhadap Malaikat
Penghayatan terhadap iman kepada
malaikat tentu memiliki efek yang positif dalam kehidupan manusia. Contohnya,
orang yang beriman kepada Allah pasti memiliki keyakinan bahwa setiap
gerak-gerik atau aural perbuatannya akan dicatat oleh malaikat. Firman Allah
swt.
Artinya: "Tiada satu ucapan pun
yang diucapkan, melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir
(Raqib dan Atid)."
(QS Qaf: 18).
Dalam ayat yang lain,
Allah swt, juga berfirman.
Artinya: Sesungguhnya untukmu semua
ada beberapa penjaga. Malaikatyang mulia sebagai pencatat" (QS Al
Infitar: 10-11)
Beberapa hal yang merupakan bentuk
hikmah penghayatan terhadap iman kepada Allah adalah sebagai berikut.
1.
Berusaha
untuk selalu bertakwa kepada Allah di mana pun berada. Pesan Rasulullah saw
dalam sabdanya.
اِتَّقُوا اللهَ
اَيْنَ مَاتَكُوْ نُوْا (رواه احمدوالتمذي)
Artinya:
"Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada." (HR Ahmad dan At Turmuzi).
2.
Berupaya untuk selalu
berbuat kebaikan karena dia yakin akan mendapat imbalan pahala dari Allah swt.
sebagaimana firman-Nya.
Artinya:
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberatzarrah pun, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya. (QS Az Zalzalah: 7)
3.
Mampu menghindari
diri dari perbuatan-perbuatan tercela yang mengakibatkan dosa. Firman Allah
swt.
Artinya:
“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun niscaya dia
melihat balasannya." (QS Az Zalzalah: 8).
TUGAS
Apakah
hikmah penghayatan terhadap malaikat yang dapat kamu peroleh dalam upaya
mencapai suatu cita-cita atau tujuan? Jelaskanlah!
E. Hikmah Beriman terhadap Malaikat
Iman yang sempurna harus memiliki
perwujudan dalam kehidupan pada setiap pribadi muslim. Beberapa contoh
penghayatan terhadap iman kepada malaikat adalah sebagai berikut.
1.
Seorang
mukmin harus senantiasa merasa gembira dan bersyukur karena didoakan supaya
diampuni dosanya, dipelihara dari kesalahan, dan dimasukkan surga oleh para
malaikat. Oleh karena itu, Seorang mukmin tidak boleh berputus asa untuk
mendapatkan ampunan atas dosa-dosa yang terlanjur dilakukan. Rahmat dan ampunan
Allah lebih besar, asalkan orang itu belum terlambat untuk meninggalkan
perbuatan dosa. Mulailah berbuat baik sehingga perbuatan dosa yang sudah
dilakukan akan mendapatkan ampunan dari Allah swt.! Firman Allah swt.
Artinya:
“Malaikat-malaikat yang memikul Arsy dan malaikat yang berada di
sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta
memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman seraya mengucapkan, Ya Tuhan
kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilab ampunan
kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah
mereka dari siksaan neraka yang bernyala-nyala. " (QS Al Mukmin: 7).
2.
Rajin
melakukan ibadah, khususnya salat. Dengan iman kepada malaikat, salat yang
tadinya terasa berat akan menjadi ringan. Ada malaikat yang bertugas menjaga di
waktu malam dan di waktu siang. Firman Allah swt.
Artinya:
“Dirikanlah salat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan
dirikanlah pula salat subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan oleh
malaikat" (QS Al Isra: 78).
3.
Rajin
salat berjemaah. Para malaikat ikut serta membaca tamin (amin) bersama-sama
dengan orang yang salat berjemaah. Rasulullah saw bersabda.
اِذَاقَالَ اْلاِمَامُ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ
وَلاَ الضَّالِّيْنَ فَقُوْ لُوْا امِيْنُ فَاِنَّ الْمَلاَئِكَةَ يَقُوْلُوْنَ
اَمِيْنُ وَاِنَّ اْلاِمَامَ يَقُوْلُوْنَ اَمِيْنُ فَمَنْ وَافَقَ
تَأْمِيْنُهُ تَأْمِيْنُهُ تَأْمِيْنَ الْمَلاَ ئِكَةِ غُفِرَلَهُ مَاتَقَدَّمَ
مِنْ ذَنْبِهِ (رواه البخارى)
Artinya:
“Jika imam mengucapkan gairil magdubi `alaihim waladdallin," maka
ucapkanlah amin. Sesungguhnya para malaikat pun mengucapkan dmin. Maka barang
siapa yang bacaan amin-nya bersamaan dengan bacaan amin-nya malaikat, maka
diampunilah untuknya dosa-dosa yang telah lalu." (HR Bukhari).
4.
Rajin
membaca AI Quran. Dalam sebuah hadis dikisahkan bahwa pada suatu ketika Usaid
bin Hudair membaca Al Quran di ruangan yang jaraknya dekat dengan kandang
kudanya dan kuda tersebut melompat-lompat. Setelah ditengok, ada pelita-pelita
seperti awan yang terang cahayanya di dalam kandang tersebut. Ternyata itu
adalah para malaikat yang sedang mendengarkan bacaan Al Quran. ketika Usaid
melaporkan kejadian itu kepada Rasulullah saw., beliau bersabda:
تِلْكَ الْمَلاَئِكَةُ كَانَتْ تَسْتَمِعُ لَكَ
وَلَوْ قَرَأْتَ يَرَاهَا النَّاسُ مَاتَسْتَتِرُمِنْهُمْ (رواه البخارى و مسلم)
Artinya:
“Itu adalah malaikat yang mendengarkan bacaanmu, andai kata engkau terus
membacanya sampai pagi, niscaya orang-orang dapat melihat sesuatu yang hingga
hari ini masih terselubung." (HR Bukhari Muslim).
5.
Selalu
berupaya menyucikan jiwa. Kita berusaha membersihkan diri dari akhlak yang
tercela, takabur, rakus, pemarah, dan sebagainya. Bahkan syarat untuk
memperoleh ilmu dan hati yang tergerak untuk mengamalkan ilmu tersebut yaitu
hati harus suci dari akhlak yang tercela. Malaikat tidak akan menurunkan ilmu
pada orang yang di dalam hatinya terdapat sifat, tabiat, atau akhlak yang
rusak. Maka satu-satunya jalan agar seseorang mendapat ilmu yang bermanfaat
(diamaikan), terlebih dulu is harus membersihkan hatinya dari sifat-sifat
tercela.
IMTISAL
Di sebuah warung, seorang nenek
melayanimu ketika membeli alat tulis. Kamu membeli barang seharga Rp.5000 dan kamu memberi uang
sebesar Rp.10.000 untuk membayarnya. Ternyata uangmu dikembalikan Rp.45.000.
Setelah memberikan uang itu, nenek tersebut kembali sibuk melayani para pembeli
yang lainnya. Apa yang seharusnya kamu lakukan ketika mengalami hal tersebut?
6.
Malaikat
menjadi pelajaran bagi manusia. Manusia harus menyadari bahwa kemampuannya
sangat terbatas. Hal ini patut direnungkan sebagaimana malaikat yang diberi
tugas sesuai dengan keahliannya.
Hal tersebut berlaku dalam setiap aspek kehidupan, seperti dalam bidang
pembangunan, pendidikan, keamanan, dan peradilan.
7.
Memperbanyak
bacaan salawat nabi. Firman Allah swt.
Artinya:
"SesungguhnyaAllah dan malaikat-malaikatnya bersalawat untuk nabi. Hai
orangorang yang beriman, bersalawatlah kamu dan ucapkan salam penghormatan
kepadanya." (QS Al Ahzab: 56).
4 komentar:
Aduh kak, materinya bagus tapi.. sering typo jadi bingung
Aduh kak, materinya bagus tapi.. sering typo jadi bingung
Mantap
Manjiw
Posting Komentar